Selasa, 22 Oktober 2013

Laba laba janda hitam (Black Widow)

Laba-laba janda hitam dapat dikenal melalui tanda di perutnya, berwarna merah berbentuk jam pasir pada perut mereka. Mereka dapat ditemukan di daerah beriklim sedang di seluruh dunia.

Gigitan laba-laba ini jauh ditakuti karena bisanya dilaporkan 15 kali lebih kuat dari ular itu. Pada manusia, gigitan dapat menyebabkan nyeri otot, mual, dan kelumpuhan diafragma yang dapat membuat sulit bernapas, namun bertentangan dengan kepercayaan populer, kebanyakan orang yang digigit tidak mengalami kematian yang serius apalagi kerusakan tubuh. Tapi gigitan bisa berakibat fatal-biasanya untuk anak kecil, orang tua, atau orang sakit. Untungnya, kematian yang disebabkannya cukup langka, laba-laba ini tidak agresif dan menggigit hanya untuk pertahanan diri, seperti ketika seseorang sengaja duduk pada mereka.

Hewan-hewan paling berisiko menggigit janda hitam adalah serangga dan laba-laba janda hitam jantan. Betina kadang-kadang membunuh dan memakan rekan-rekan mereka setelah kawin dalam perilaku mengerikan yang memberi nama serangga tersebut. Janda hitam sangat baik kepada sesame, kecuali pada musim kawin.

Laba-laba memintal jaring besar di mana perempuan menangguhkan kepompong dengan ratusan telur. Laba-laba kecil menetas dan meninggalkan telur namun tetap berada pada jarring induknya. Laba-laba janda hitam juga menggunakan jaring-jaring mereka untuk menjerat mangsanya, yang terdiri dari lalat, nyamuk, belalang, kumbang, dan ulat. Janda hitam jantan memiliki bulu halus dikakinya, yang berarti mereka memiliki bulu pada kaki belakang mereka yang mereka gunakan untuk menutupi mangsa mereka dengan sutra setelah telah terperangkap.

Untuk pakan, janda hitam menusuk mangsanya dengan taring mereka dan mengelola enzim pencernaan ke mayat. Dengan menggunakan enzim, dan taring mereka kertakan, laba-laba mencairkan tubuh mangsa mereka dan menyedot cairan yang dihasilkan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar